CIANJUR – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kabupaten Cianjur didorong berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2024. Salah satu caranya dengan memberikan keterampilan kepada generasi muda mengingat ke depan dunia kerja bakal semakin kompetitif.
Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nahdiana, mengatakan pada 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi yakni hampir 70 persen penduduknya merupakan usia produktif. Bonus demografi bisa berdampak buruk seandainya tak dimanfaatkan dengan baik.
“Terutama menyangkut masalah sosial, seperti kemiskinan, kesehatan, pengangguran, dan tingkat kriminal yang tinggi,” ungkap Nahdiana pada kegiatan Expo dan Gebyar Kursus Cianjur di Gedung Assakinah, Selasa, 20 Agustus 2024.
Kondisi itu tentunya perlu diantisipasi dengan menyiapkan Generasi Emas 2045 yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Menurut dia, skema sistem layanan multientry memungkinkan peserta didik secara fleksibel ke layanan pendidikan vokasi formal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan disertai rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dari dunia kerja juga perlu dikembangkan.
Hal tersebut menjadi pintu besar bagi kursus dan pelatihan untuk bergerak adaptif lewat skema-sekama baru yang terkoneksi baik dengan pendidikan formal, dunia usaha, industri, dan dunia kerja.
“Pendidikan kursus dan pelatihan identik dengan fleksibelitasnya yang tinggi. Sehingga, kita bisa bergerak maju sebagai suplemen penting dalam persiapan Generasi Emas 2045,” ujarnya.
Kabid Pauddikmas Disdikpora Kabupaten Cianjur Jajang Sutisna mengatakan, untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemkab menggelar Expo Kursus dan Pelatihan yang diikuti 36 LKP di Cianjur.
“Berdasarkan data kami ada 80 lebih LKP. Tapi baru 36 yang ikut serta. Kami ingin tunjukan kalau LKP sekarang menjadi alternatif utama untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan,” kata Jajang.
Saat ini, ucap Jajang, dunia usaha dan industri tidak lagi berfokus kepada nilai akademis sebagai pertimbangan rekrutmen tenaga kerja, tapi beralih pada penilaian keterampilan.
“Makanya kami harap dengan keberadaan LKP ini bisa mendongkrak generasi yang terampil di berbagai bisa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata dia. (bay)




