CIANJUR – Puluhan siswa SMPN 1 Ciranjang diduga diusir pihak sekolah gara-gara terlambat. Kebijakan pihak sekolah pun disayangkan sejumlah orangtua siswa.
Berdasarkan informasi, dugaan aksi pengusiran terjadi pada Selasa, 8 Oktober 2024. Setidaknya ada 20 orang siswa yang terdampak kebijakan tersebut.
Salah seorang orangtua siswa pun geram terjadinya aksi dugaan pengusiran. Mereka menilai aturan yang diterapkan kepala sekolah terlalu arogan.
“Seharusnya, kalau memang terlambat diberikan pembinaan. Ditanya dulu alasan keterlambatannya. Bukan ujug-ujug langsung disuruh pulang,” kata orangtua siswa yang identitasnya minta dirahasiakan, Rabu, 9 Oktober 2024.
Dia menuturkan, dengan datang ke sekolah, berarti siswa sudah niat belajar. Hanya mungkin ada hal-hal teknis yang menyebabkan anak mereka terlambat.
“Harusnya pihak sekolah mengapresiasi. Sudah syukur anak mau bersekolah,” ujarnya.
Dia pun mempertanyakan, dugaan pengusiran anaknya beserta siswa lain yang dinilai terlambat datang sekitar pukul 06.30 WIB, namun pihak sekolah menyatakan jadwal masuk pada pukul 06.20 WIB. Padahal jika mengacu pada aturan kurikulum, jam masuk sekolah pada pukul 07.00 WIB.
“Anak saya sama murid lainnya telat 10 menit. Kata pihak sekolah jam masuk itu pukul 06.20 WIB. Itu aturan dari mana?. Di kurikulum saja tidak dicantumkan waktu jam masuk pukul 06.20 WIB,” ujarnya.
Pascakejadian pengusiran tersebut, kata dia, anaknya terpukul. Saat ini mengalami kena mental.
“Anak saya nangis. Cerita ke saya merasa tidak enak karena baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini. Tadinya niat bersekolah, tapi malah diusir,” pungkasnya.
Sementara itu dikonfirmasi wartawan mediacianjur.site, Humas SMPN 1 Ciranjang Nanan Rohani menyangkal dugaan pengusiran siswa gara -gara terlambat.
Menurut dia, siswa diminta pulang lantaran diwajibkan membawa orangtuanya ke sekolah.
“Jadi bukan diusir, tapi diminta pulang. Tidak mengikuti jam pelajaran, tetapi untuk membawa orangtuanya. Ini kan bentuk penerapan kedisiplinan karena sekolah sudah jengkel karena banyak siswa yang datang tidak tepat waktu,” kata Nanan. (bay)




