CIANJUR – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur meluruskan informasi adanya dugaan pengusiran terhadap siswa SMPN 1 Ciranjang karena terlambat. Hasil konfirmasi ke pihak sekolah, para siswa itu disuruh pulang agar membawa serta orangtua mereka.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur Helmi Halimudin menjelaskan, para siswa SMPN 1 Ciranjang yang terlambat disuruh pulang bukan tidak boleh mengikuti pembelajaran. Tetapi mereka diminta mendatangkan orangtuanya.
“Jadi anak-anak tidak disuruh pulang. Tetapi harus datang lagi dengan membawa orangtua masing-masing,” kata Helmi, Kamis, 10 Oktober 2024.
SMPN 1 Ciranjang memang menerapkan kedisiplinan. Jadwal masuk sekolah diterapkan pada pukul 06.20 WIB.
“Jadi, ini merupakan bagian dari program pendidikan karakter yang dimasukkan kepada pembiasaan masuk ke sekolah,” jelasnya.
Menurut Helmi, penerapan aturan itu sesuai tuntutan karena SMPN 1 Ciranjang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berstatus program sekolah penggerak (PSP).
“Yang jelas, intinya bahwa SMPN Ciranjang 1 masuk PSP karena berbeda dengan sekolah lain. Kepala sekolahnya dituntut memiliki terobosan lain,” ujarnya.
Para siswa dibiasakan wajib datang lebih pagi. Sebab, sebelum memulai pembelajaran, para siswa harus mengikuti kegiatan literasi dan mengikuti tambahan mata pelajaran tambahan pendidikan agama.
“Itu program pendidikan karakter yang dimasukkan kepada pembiasaan. Jadi selama 10 menit sebelum pukul 06.30 WIB sudah ada di sekolah untuk literasi atau membaca. Kemudian dilanjutkan tambahan pendidikan agama. Barulah belajar mata pelajaran lainnya,” ujarnya.
Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kedisiplinan bagi para siswa.
“Sekarang itu mendidik anak agak berat, sehingga diharapkan dengan pembiasaan akan mengubah karakter anak disiplin,” paparnya.
Pascakejadian itu, Helmi pun telah mewajibkan SMPN 1 agar mengumpulkan para siswa. Pihak sekolah harus menyosialisasikan aturan tersebut.
“Atas kejadian itu saya mengimbau kepada kepala sekolah agar disosialisasikan pembicaraan bersama kepada wali murid secara baik-baik supaya program ini didukung oleh seluruh orangtua. Tinggal komunikasi saja yang bagus pihak sekolah dengan orangtua siswa,” pungkasnya. (bay)




