CIANJUR – Jumlah guru bahasa Sunda di Kabupaten Cianjur tak sebanding dengan jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah sekolah. Dari taksiran kebutuhan hampir 230 orang, pada kenyataannya jumlah guru bahasa Sunda hanya 31 orang.
Menurut Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana Syahrudin, salah satu solusi menutupi kekurangan guru bahasa Sunda tentu mengusulkan formasinya. Baik rekrutmen melalui jalur seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) ataupun melalui seleksi calon pegawai sipil negara (CPNS).
“Kalau memang kebutuhannya masih banyak harus diajukan formasi baik CPNS maupun PPPK,” kata Mulyana, Rabu, 23 Oktober 2024.
Minimnya jumlah guru bahasa Sunda tak perlu dikhawatirkan akan berdampak terhadap kepunahan. Sebab, bahasa Sunda merupakan bahasa ibu yang tentunya bagi masyarakat Jawa Barat atau etnis Sunda akan dipergunakan sehari-hari.
“Saya pikir tidak perlu khawatir bahasa Sunda akan punah. Bahasa Sunda kan merupakan bahasa ibu. Pasti akan dipakai setiap hari,” ujarnya.
Pun di setiap sekolah, mata pelajaran bahasa Sunda masih diterapkan.
“Anak kecil atau balita kan banyak diajari bahasa Indonesia. Tetapi ketika berada di sekolah bertemu dengan teman-temannya, biasanya akan menggunakan bahasa Sunda,” pungkasnya. (bay)




