CIANJUR – Angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di Kabupaten Cianjur cenderung turun dibanding Pilkada 2020.
Angka partisipasi pada pesta demokrasi rakyat tahun ini di kisaran 60 persen.
Terjadi penurunan sekitar 6,7 persen dibanding Pilkada 2020 yang mencapai 67 persen. Padahal, pada Pilkada 2024, KPU Kabupaten Cianjur menargetkan angka partisipasi sebesar 69 persen.
Ketua KPU Kabupaten Cianjur Muchammad Ridwan mengatakan, ada berbagai faktor yang memengaruhi turunnya angka partisipasi pemilih. Satu di antaranya lokasi TPS yang cenderung jauh bagi sejumlah pemilih.
“Pada Pilkada, jumlah pemilih di satu TPS itu maksimal 600 orang. Jumlahnya berbeda dengan saat Pilpres dan Pileg yaitu per TPS sebanyak 300 orang,” kata Ridwan, Jumat, 6 Desember 2024.
Bertambahnya jumlah pemilih di satu TPS berdampak terjadi penggabungan. Kondisi itu pula yang menyebabkan jumlah TPS pada Pilkada menjadi berkurang dibanding Pemilu 2024.
“Jadi ada TPS yang digabung. Ini membuat jarak dengan rumah warga yang sebelumnya berdekatan dengan TPS ada yang jadi menjaug jauh,” kata Ridwan.
Faktor lainnya soal sosialisasi. Ridwan tak memungkiri, sosialisasi belum dilaksanakan maksimal.
“Ini karena waktu yang terbatas sehingga sosialisasi tidak maksimal. Kami akan evaluasi hal ini agar ke depan partisipasi pemilih di Kabupaten Cianjur bisa naik,” pungkasnya. (bay)




