CIANJUR – Wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi basah di
Kabupaten Cianjur meluas. Hingga saat ini ada 18 kecamatan yang terdata terjadi bencana.
Pemerintah daerah setempat pun bergerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan. Proses pendataan di setiap wilayah melibatkan perangkat daerah untuk mempercepat penanganan.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur, Gagan Rusganda, mengatakan wilayah terdampak bencana berada di Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Cikadu, Cikalongkulon, Cilaku, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung.
“Sebelumnya, wilayah terdampak di 15 kecamatan. Namun hasil update pendataan bertambah tiga kecamatan lagi yaitu Cikadu, Cikalongkulon, dan Cilaku. Hingga saat ini total ada 18 kecamatan yang terdampak,” kata Gagan, Selasa, 10 Desember 2024.
Pemkab Cianjur telah menunjuk setiap dinas agar fokus melakukan pendataan di setiap wilayah. Dengan pola itu diharapkan pendataan bisa lebih cepat.
“Untuk percepatan penanganan, di satu kecamatan ditunjuk satu, dua, bahkan tiga dinas. Mereka fokus menangani pendataan yang bersifat by name by adress disesuaikan dengan tingkat keparahan,” terangnya.
Dinas Perkim misalnya, perangkat daerah ini bertugas membentuk tim verifikasi lapangan untuk pendataan rumah rusak berat, sedang, maupun ringan.
“Tim tersebut nantinya akan fokus melakukan pendataan jumlah korban, melakukan pendataan jumlah rumah yg rusak berat, sedang, dan ringan (by name by address), kemudian mendata jumlah korban yang harus direlokasi, mendata pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan, serta mendata infrastruktur baik jalan, jembatan, irigasi dan bangunan layanan publik seperti sekolah, perkantoran yang rusak,” jelasnya.
Gagan mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi meningkatkan potensi bencana. Terutama bagi pengendara agar berhati-hati karena kontur tanah pada kondisi cuaca ekstrem saat ini relatif labil. (wan)




