CIANJUR – Dampak gempa bumi dangkal di Kabupaten Cianjur pada Kamis, 21 November 2024, menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga dan fasilitas pendidikan. Mayoritas, bangunan yang terdampak berada di Kecamatan Cibeber karena merupakan pusat gempa.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, terdapat 50 bangunan yang terdampak. Dari jumlah itu, 43 unit bangunan merupakan rumah warga dan 7 unit bangunan merupakan sekolah.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan, kerusakan bangunan akibat dampak gempa bumi dangkal terjadi di 9 desa. Data tersebut berdasarkan laporan dari pemerintah kecamatan setempat.
“Ada 50 bangunan yang kena dampak. Sebanyak 43 bangunan merupakan rumah warga dan 7 bangunan sekolah dasar,” kata Asep, Jumat, 22 November 2024.
Wilayah dan bangunan yang terdampak gempa berada di Desa Selagedang sebanyak 10 rumah dan 2 SD, Desa Sukaraharja 15 rumah dan 1 SD, Desa Cipetir 1 rumah, Desa Cikondang 11 rumah, Desa Cihaur 6 rumah, Desa Sukamaju 1 SD, Desa Cibaregbeg 1 SD, Desa Kanoman 1 SD, dan Desa Peuteuycondong 1 SD.
Asep menyebut, dampak kerusakan akibat dikategorikan tak terlalu signifikan.
“Dampaknya tidak terlalu signifikan. Bangunan rumah atau bangunan hanya retak-retak. Sekolah ada satu yang plafonnya jatuh. Jadi semuanya dikategorikan rusak ringan,” pungkasnya. (bay)




