CIANJUR – Kepala Desa Sukaluyu Uher Suherman sepertinya tak pernah lepas dari konflik. Baru-baru ini muncul rekaman suara percakapan diduga Uher Suherman yang isinya terkesan mencampuri urusan internal desa lainnya di Kecamatan Sukaluyu.
Uher diduga menjelek-jelekan dan menghina desa lainnya dalam hal program ketahanan pangan. Pada rekaman suara percakapan berdurasi 2 menit 19 detik itu, Uher awalnya menjelaskan pandangan beberapa orang yang termasuk kelompok tani tentang program ketahanan pangan untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Padahal, menurut Uher, program itu untuk kebutuhan warga Sukaluyu dalam rangka meningkatkan perekonomian. Terutama pada sektor pertanian dan perikanan saat pandemi Covid-19.
Menurutnya, Desa Sukaluyu tidak salah dalam pengelolaan program ketahanan pangan. Pada rekaman itu diduga sempat terlontar perkataan Uher yang membodoh-bodohi desa-desa lain, seperti kebingungan mengalokasikan anggarannya.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Sukaluyu Agus Junaedi, menyesalkan perkataan Kades Uher soal penyebutan kata bodoh kepada desa-desa lainnya dalam pengelolaan program ketahanan pangan.
“Tentunya kami menyesalkan apa yang diucapkan Kades Uher soal anggapan desa-desa di Kecamatan Sukaluyu dinilai bodoh dalam pengelolaan program tersebut,” ujar Agus, Selasa, 17 Desember 2024.
Program ketahanan pangan, kata Agus, tidak semuanya harus sama di setiap desa. Pun pengalokasian anggaran hingga realisasinya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah itu.
“Misalnya di desa satu punya potensi lahan perkebunan, tanahnya subur, maka program ketahanan pangan di bidang pertanian pisang. Kemudian di desa satunya lagi potensi masyarakatnya banyak yang beternak, program desanya bisa di bidang peternakan. Jadi tidak semua bisa sama,” kata dia.
Pascatersebarnya rekaman Kades Uher, Agus mengaku sempat ada klarifikasi darinya. Namun dari penjelasannya dirasa tidak masuk akal.
“Yang bersangkutan bilangnya ke Clcamat rekaman itu hasil dari perilaku orang lain. Saya menilai itu rekaman suara yang tidak direkayasa. Itu memang suara Kades Uher,” tegasnya.
Sementara itu, wartawan mediacianjur.site mencoba mengonfirmasi soal kebenaran rekaman percakapan tersebut. Namun Kades Sukaluyu Uher Suherman tidak membalas pesan singkat maupun menjawab telepon. (bay)




