CIANJUR – Indeks risiko bencana Kabupaten Cianjur tergolong tinggi di Jawa Barat bahkan di Indonesia. Sebab, wilayah itu memiliki hampir semua potensi bencana.
Kondisi tersebut tentu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang betul-betul mumpuni. Terutama SDM di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang merupakan leading sector perangkat daerah yang konsen pada kebencanaan.
Supervisor Pusdalop BPBD Kabupaten Cianjur, Herman, mengatakan berkaitan dengan penanganan kebencanaan, tentunya memerlukan personel yang andal dan cakap. Mereka harus memiliki keahlian-keahlian yang sifatnya khusus.
Sejauh ini BPBD terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan personelnya. Mereka kerap diikutsertakan mengikuti berbagai pelatihan dengan kualifikasi keahlian-keahlian khusus.
“Saat ini kami memiliki delapan orang petugas dengan keahlian khusus,” kata Herman, Minggu, 6 Oktober 2024.
Keahlian sejumlah personel BPBD meliputi vertical rescue atau
penyelamatan di wilayah terjal seperti tebing, reruntuhan bangunan, menara, dan lainnya. Kemudian 1 orang keeping dan 2 orang yang memiliki keahlian menyelam setelah mengikuti pelatihan di Kepulauan Seribu.
Para personel BPBD, kata Herman, juga dituntut memiliki kemampuan berenang serta berbagai keahlian lainnya. Tercatat ada 22 orang personel yang memiliki kemampuan berenang di atas rata-rata.
“Kemudian ada keahlian jungle dan kualifikasi keilmuan search and rescue (SAR),” ujarnya.
Berbagai keahlian itu penting dimiliki para personel BPBD. Sebab, mereka merupakan garda terdepan setiap kali terjadi bencana dari proses penanganan, penyelamatan, pencarian, hingga pertolongan.
Herman menyebut, para personel yang memiliki keahlian pada bidang-bidang tertentu jadi prioritas saat dilakukan rekrutmen. Keahlian itu menjadi modal bagi para personel di BPBD.
“Keahlian ini jadi salah satu persyaratan perekrutan personel BPBD Cianjur,” pungkasnya. (bay)




