CIANJUR – Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Kamis (14/6/2024). Mereka menyuarakan penolakan atas kebijakan pemerintah soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Sebelum menuju gedung DPRD, massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK-SPSI) Kabupaten Cianjur ini, diketahui dimulai dengan memblokade perempatan lampu merah Jalan Pramuka.
Aksi berlanjut dengan melakukan konvoi ke Tugu Lampu Gentur di Jalan Irhanda, dan berakhir di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur.
Di sana massa melakukan sejumlah orasi menolak Tapera dan menuntut DPRD untuk mengawal agar Tapera tidak dilaksanakan.
Ketua SP TSK-SPSI Kabupaten Cianjur, Jojo, mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan aspirasi buruh menolak Tapera.
“Kami bergerak menurunkan 500 orang untuk meminta kepada DPRD Kabupaten Cianjur sama-sama menyatakan sikap bersama kaum buruh untuk menolak PP Tapera yang dikeluarkan pemerintah pusat,” kata Jojo.
Ia pun bersyukur, anggota DPRD Cianjur juga mengambil sikap tidak setuju dengan PP Tapera.
“Kami diterima baik oleh Komisi D mewakili Ketua DPRD Cianjur, mereka sama-sama menolak PP tersebut,” ujarnya.
Menurut dia, Tapera sangat merugikan kaum buruh karena sebelumnya sudah ada beberapa potongan yang diambil dari gaji setiap bulannya.
“Pertama, kami sudah dipotong BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Kalau ditambah Tapera buruh yang mempunyai rumah itu tetap dipotong mensubsidi buruh yang belum punya rumah,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Cianjur Atep Hermawan, tegas menolak PP Tapera yang merugikan kaum buruh.
“Kami berkoordinasi dengan Ketua DPRD Cianjur menolak PP Tapera. Kami meminta pemerintah untuk membuat format lain dalam mengatur perumahan untuk pekerja,” kata Atep. (bay)




