CIANJUR – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur memberikan atensi terhadap kasus pembacokan pelajar SMP di Kecamatan Cibeber. Perangkat daerah itu pun memastikan korban berinisial MS yang masih berusia 14 tahun ini ditangani medis dengan baik.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur Helmi Halimudin, mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur menindaklanjuti kasus tersebut. Bagi korban, tak hanya secara medis yang perlu penanganan maksimal, tapi juga dibutuhkan penanganan secara psikis.
“Sekarang korban sedang dalam masa penyembuhan. Ada luka dalam. Untuk penanganan psikisnya sudah berkoordinasi dengan DPPKBP3A Cianjur. Sehingga nanti bisa menyembuhkan trauma dan bisa kembali bersekolah,” kata
Helmi, Rabu 21 Agustus 2024.
MS menjadi korban pembacokan tiga orang pelajar MTs saat pulang sekolah. Ketiga terduga pelaku yang masih di bawah umur berinisial AS (15), MA (15), dan IB.
Helmi menuturkan, penanganan terhadap korban sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Alhamdulillah pihak sekolah merespons cepat dengan menangani korban yang dibawa ke puskesmas hingga dirujuk ke RSUD Sayang,” tutur dia.
Disdikpora Kabupaten Cianjur pun akan berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur yang menaungi MTs. Langkah itu dilakukan agar kejadian tak terulang.
“Kalau melihat dari kondisi, ini melibatkan satu sekolah di bawah Disdikpora Cianjur dan satu sekolah di bawah Kemenag Cianjur. Mari kita koordinasi yang baik dan matang. Jadi antara Disdikpora dan Kemenag membuat program penanggulangan kekerasan siswa,” paparnya.
Mengenai proses hukum para pelaku, Helmi menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib, dalam hal ini kepolisian.
“Kalau untuk para pelaku kami serahkan proses hukumnya kepada kepolisian,” pungkasnya. (bay)




