CIANJUR – Herlinda Efendi (34), sosok perempuan pejuang lingkungan pesisir pantai Kabupaten Cianjur yang hingga kini masih eksis menanam mangrove dan cemara.
Berkontribusi dalam tumbuh kembang dua tanaman pencegah erosi dan meminimalisir tsunami itu rupanya tidak dianggap perempuan yang biasa dipanggil Linda itu sebagai pekerjaan, tetapi hobi sejak lama.
Perempuan cantik, berkulit putih dan kerap menggunakan jilbab itu saat ini bekerja di Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur.
Keterlibatannya dalam menanam mangrove dan cemara berangkat dari dirinya ikut sala satu komunitas lingkungan sejak tahun 2011.
Kegigihannya itu pun mengantarkan dirinya bekerja di intansi yang kebetulan menangani bidang lingkungan pesisir pantai.
“Waktu itu tahun 2017 dinas juga melihat kegigihan saya, makanya merekrut, kalau menanam mangrove dan cemara tujuannya agar alam ini tidak rusak, kalau kita tidak menjaga siapa lagi sehingga harus ada putra daerah yang peduli. Kemudian jangan sampai pihak-pihak tak bertanggung jawab masuk merusak alam pesisir dengan dalih usaha,” kata Linda, Minggu, (07/07/2024).
Dari tangan dingin anak ke dua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan suami istri Herlinda Apendi (55) dan Maryam (52) itu terhitung sudah puluhan tempat ditanami mangrove dan cemara.
“Pokoknya banyak, salah satunya di pantai Sinarlaut Sepanjang Cisokan Desa Mekarsari dan beberapa pantai di Kecamatan Agrabinta, Desa Talagasari Kecamatan Sindangbarang, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun dan lainnya,” ujarnya.
Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan llmu Politik (STISIP) Syamsul Ulum Sukabumi itu berharap sepandan pantai di Kabupaten Cianjur hijau sehingga terhindar dari abrasi dan meminimalisir dampak dari Tsunami.
Bahkan, keinginannya dapat menarik kunjungan wisata dari Mancanegara karena keindahan pantai.
“Sepanjang Cianjur jadi hijau, selain menjaga alam jadi hijau, juga bisa menjadi destinasi wisata karena indah, itu sih harapannya,” pungkasnya. (bay)