CIANJUR – Sumarni (50), warga Kampung Pasirmuncang, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang tak kuasa menahan haru, lantaran bisa segera menempati rumahnya yang sebelumnya porak poranda diterjang gempa bumi dua tahun lalu.
Penyintas gempa bumi yang mengalami stroke sejak tiga tahun lalu itu mendapatkan bantuan program Rutilahu dari komunitas sosial Bagong Mogok.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu selaku Founder Bogok Mogok berkesempatan melakukan simbolis penyerahan kunci rumah tersebut kepada suami Sumarni, Pepen Efendi (63).
Pasca memasuki rumahnya kali pertama bersama Brigjen Asep Guntur Rahayu, Pepen mengaku senang lantaran kini tidak tinggal di tenda lagi.
“Alhamdulillah saya sudah di berikan bantuan pembangunan rumah dari komunitas Bagong Mogok,” kata Pepen, Sabtu (27/7/2024).
Pepen mengatakan, ia dan ketiga anaknya khawatir dengan kondisi istrinya bilamana terus tinggal di tenda, lantaran mengidap penyakit stroke.
“Istri saya sakit stroke ringan sudah mau tiga tahun. Kalau anak saya tiga sudah pada berkeluarga dan misah tinggalnya. Rumah ini sekarang ya ditempati saya sama istri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bagong Mogok Hilman Muslim mengatakan, program pembangunan rumah bagi masyarakat merupakan bentuk kepedulian Bagong Mogok.
“Ini sebagai wujud kepedulian dan empati kami terhadap warga. Program ini memang biasa dilaksanakan oleh Komunitas Bagong Mogok untuk membantu warga yang tidak mampu dan belum tersentuh oleh pihak lain,” kata Hilman. (bay)




