CIANJUR – Pemenuhan kebutuhan pasokan air bersih bagi korban gempa di lahan relokasi hunian tetap (huntap) tahap 3 di Desa Babakankaret Kecamatan Cianjur relatif masih tersendat. Kondisi airnya dinilai belum memenuhi standar baku mutu sehingga belum bisa digunakan untuk kebutuhan air minum.
“Permasalahan saat ini di huntap Babakankaret adalah air bersih. Kondisinya kurang layak untuk dikonsumsi. Jadin, untuk kebutuhan masak dan minum, warga harus membeli,” kata Sekretaris Dinas Perkim Kabupaten Cianjur Hendri Prasetyadhi, Senin, 2 Desember 2024.
Di huntap Babakankaret terdapat 190 kepala keluarga. Sementara di huntap tahap 1 di Desa Sirnagalih Cilaku dan Desa Mulyasari Kecamatan Mande, kualitas air bersih tak ada permasalahan signifikan.
Saat ini, kata Hendri, pasokan air di huntap tahap 3 baru dapat digunakan mencuci dan mandi. Pemkab Cianjur akan memfasilitasi pasokan air bersih dengan membuat sumur bor atau memanfaatkan sumber mata air terdekat.
“Sehingga nanti oleh kami difasilitasi baik buat sumur bor atau memanfaatkan sumber mata air di sekitar bekerja sama Pemdes setempat,” tutur dia.
Kepala Desa Babakankaret, Isep Solihin menuturkan pemerintah Desa Babakankaret bakal dilibatkan dalam penyediaan air bersih untuk penghuni huntap 3. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Dinas Perkim untuk melakukan peninjauan mata air.
“Minggu-minggu ini akan ada peninjauan bersama DPMD Cianjur untuk fasilitas air bersih bagi warga Huntap 3 yang berada di Desa Babakankaret,” pungkasnya. (bay)




