CIANJUR – Peristiwa lepasnya buaya dari tempat penangkaran di Jalan Perintis Kemerdekaan(Jebrod) Kelurahan Sayang Kecamatan/Kabupaten Cianjur menyimpan trauma bagi masyarakat sekitar. Terutama bagi warga Kampung Gunung Calung RT 02/19 yang sampai saat ini masih khawatir beraktivitas di sekitar aliran sungai meskipun dipastikan tak ada buaya yang berkeliaran.
Kekhawatiran warga merupakan hal yang wajar. Terlebih, di kolam penangkaran tersebut kabarnya terdapat hampir 80 ekor buaya.
Tatang (52) warga sekitar misalnya, mengaku was-was ketika berniat beraktivitas di sekitar aliran sungai. Tatang dan warga lainnya pun sementara ini memilih tak berkegiatan di dekat aliran sungai.
“Saya harus berpikir dua kali kalau mau ke sungai. Takut masih ada buaya,” kata Tatang, Minggu, 6 Oktober 2024.
Salah seekor buaya yang ditangkap, kata Tatang, lokasinya berdekatan dengan tempat tinggalnya. Dihitung-hitung hanya berjarak sekitar 100 meter.
“Kita kan tidak tahu berapa ekor buaya kabur dari penangkaran,” ujar Tatang.
Mak Murti (50), warga lainnya, mengaku sudah melarang cucunya bermain di sekitar aliran sungai. Dia pun mengaku khawatir ada buaya yang masih berkeliaran.
“Saya pribadi takut masih ada buaya. Saya larang cucu dan anak-anak lainnya bermain dekat sungai,” tegasnya.
Koordinator Team Rescue Pemadam Kebakaran Cianjur, Daryana, menjelaskan sampai saat ini masih menyisir di sekitar lokasi lepasnya buaya dari tempat penangkaran. Upaya itu dilakukan untuk memastikan tak ada lagi buaya yang berkeliaran sehingga bisa mengancam keselamatan warga.
Daryana memastikan buaya yang lepas dari penangkaran semuanya sudah ditangkap. Sehingga dia meminta warga tak khawatir.
“Penyisiran dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Kami mengimbau masyarakat di sekitaran aliran sungai jangan resah, karena lima ekor buaya yang lepas sudah ditangkap. Semuanya yang ditangkap sudah diserahkan ke BKSDA,” pungkasnya. (bay)




