CIANJUR – Penampilan Kuda Kosong pada kegiatan Helaran Budaya memeriahkan Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-347 sekaligus Hari Kemerdekaan RI ke-79 masih menjadi magnet bagi warga Cianjur, Minggu, 18 Agustus 2024. Masyarakat tumpah ruah memadati ruas-ruas jalan yang dilintasi Kuda Kosong serta peserta karvanal lainnya.
Rombongan peserta pawai mengawalinya di Jalan Perintis Kemerdekaan (Jebrod) pada Minggu pagi. Selanjutnya iring-iringan menyusuri ruas Jalan Prof Moch Yamin menuju ke ruas Jalan KH Hasyim Ashari (Warujajar).
Di perempatan, iring-iringan menuju ke arah Jalan Mangunsarkoro hingga tembus ke Jalan A Sucipta lalu ke Jalan Siliwangi. Rombongan pawai mengakhiri iring-iringan di depan Pemkab Cianjur atau di jalur pedesterian.
Berbagai kesenian ditampilkan pada event tahunan tersebut. Kuda Kosong berada pada barisan terdepan.
Kebudayaan tersebut merupakan perwujudan dari sejarah masa lalu Cianjur yang dihadiahi kuda oleh Kerajaan Mataram karena dianggap sebagai saudara. Kuda tersebut dipercaya masyarakat merupakan tumpangan dari Eyang Raden Suryakencana.
Usai kesenian Kuda Kosong, helaran dilanjut dengan iringan kesenian dari setiap kecamatan. Mereka menampilkan kreasi dan produk unggulan. Karnaval makin meriah dengan penampilan barongsai dan kesenian lainnya.
Nurhayati (37), warga Kecamatan Haurwangi, mengaku sengaja datang jauh-jauh hanya sekadar ingin melihat kemeriahan karnaval helaran budaya. Apalagi momen tersebut hanya digelar setiap tahun.
Dia mengaku ingin melihat Kuda Kosong yang selalu dinantikan masyarakat.
“Sejak pukul 05.30 WIB saya sudah berada di sini bersama keluarga. Terutama ingin nonton Kuda Kosong yang selama ini katanya ditumpangi Eyang Suryakencana,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, mengaku takjub dengan antusiasme masyarakat yang memadati ruas-ruas jalan yang dilalui peserta pawai helaran budaya.
“Alhamdullah, Helaran Budaya diikuti di 32 kecamatan se-Kabupaten Cianjur serta elemen lainnya. Warga sangat antusias. Mereka memadati ruas-ruas jalan,” kata Ganjar.
Ke depan, kata Ganjar, event seni dan budaya seperti ini harus bisa jadi magnet mendatangkan wisatawan. Sehingga kesenian dan kebudayaan Cianjur makin dikenal luas.
“Cianjur harus lebih maju lagi,” pungkasnya. (bay)




