CIANJUR – Beredar di media sosial (medsos) dugaan chat mesum salah satu ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kecamatan Cilaku berinisial SP kepada sejumlah perempuan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Modusnya, ketua PPS itu menjanjikan meloloskan perempuan yang diincarnya sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Salah seorang narasumber yang diduga menjadi korban chat mesum ketua PPS itu, mengaku sering dikirimi pesan singkat oleh yang bersangkutan. Parahnya, pesan singkat itu mengarah ke perbuatan mesum.
“Banyak modusnya. Biasanya pendekatan dulu baik ke aku maupun ke teman aku. Terus nge-chat lagi mau gak kamu kasih yang enak-enak dulu. Terus nanti bisa diloloskan menjadi anggota penyelenggara di Pemilu. Bahkan pernah nanya ke aku kamu pernah ngelakuin ‘sesuatu’ gitu,” kata narasumber itu.
Selain chat mesum, kata sumber tersebut, salah seorang temannya malahan pernah diajak melakukan perbuatan asusila.
“Pernah ke teman aku secara verbal atau ucapan ngajakin gitu. Padahal setahu saya, dia itu sudah punya istri dan anak,” ujarnya
Hingga saat ini belum ada sikap yang diambil Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur terhadap yang bersangkutan. Narasumber itu menyayangkan karena dugaan chat mesum dari salah seorang ketua PPS di Kecamatan Cilaku tersebut viral karena diunggah di platform media sosial.
“Tapi seolah-olah diam gitu aja KPU-nya. Tidak ada tindaklanjut. Padahal sudah ramai lho di Facebook juga,” paparnya.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, SP mengaku dengan pesan-pesan berbau mesum itu.
“Betul, itu chat-an saya. Tetapi itu bercanda. Sekarang sudah selesai karena dimediasikan dan dimusyawarahkan dengan pihak terkait,” kata SP. (bay)
Foto : Ilustrasi. (Dok. Istimewa)




