CIANJUR – Fenomena dugaan kasus kekerasan maupun pelecehan seksual acap kali terdengar terjadi di lingkungan pesantren, termasuk di Kabupaten Cianjur. Kondisi itu jadi keprihatinan bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur yang selama ini dikenal sebagai kota tatar santri.
Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana Syahrudin menyesalkan dengan fenomena tersebut. Karena itu, fenomena itu menjadi atensi bagi pemerintah daerah.
“Saya sudah membahas soal ini dengan Forkopimda. Tentu ini harus jadi perhatian,” kata Mulyana seusai upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di komplek Pendopo Cianjur, Selasa, 22 Oktober 2024.
Menurutnya, perlu berbagai upaya pencegahan agar dugaan kasus tersebut tak berulang. Perlu kerja sama dari semua pihak.
“Kami terus melakukan koordinasi,” ucapnya.
Dia pun meminta orangtua mewaspadai pesantren-pesantren yang terindikasi melakukan kekerasan sehingga tidak salah memilih untuk memasukan anaknya belajar.
“Mewaspadai jangan sampai banyak kejadiannya menimpa santri maupun siswa,” pungkasnya. (bay)




